Minggu, 30 Mei 2010

Belajar Butuh Motivasi

Belajar Butuh Motivasi

Sabtu 29 Mei 2010 kemaren saya ada mengeluarkan pernyataan yang बेर्बुन्यी


“Belajar Butuh Motivasi dan Memotivasi adalah upaya memaksa diri seseorang dengan cara tertentu sehingga orang tersebut mau dengan suka rela memaksa dirinya sendiri untuk melakukan hal tertentu yang diminta oleh si pemotivasi”


Ini adalah penyataan hasil saya berfilsafat sehingga jika ada diantara teman – teman yang tidak setuju dengan pernyataan saya lantaran tidak mengerti, saya harapkan renungkanlah terlebih dahulu pernyataan saya karena pernyataan filsafat hanya bisa dipahami dengan cara berfilsafat pula.

Motivasi menurut sumbernya terbagi dua yaitu motivasi dari dalam dan motivasi dari luar. Sesuai dengan makna dari sebuah motivasi yaitu

Serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka ia akan berusaha mengelakkan perasaan tidak suka itu.

Jadi, motivasi dapat dirangsang dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Dari makna motivasi itu saja kita bisa melihat bahwa motivasi itu adalah suatu upaya memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara menyediakan kondisi – kondisi tertentu sehingga dia mau melakukan apa yang diminta dengan senang hati dan dengan senang hati pula memaksa dirinya sendiri untuk melakukan hal yang diminta. Di dalam penjelasan makna dari motivasi itu terdapat kalimat

dan bila ia tidak suka, maka ia akan berusaha mengelakkan perasaan tidak suka itu.

Kalimat diatas sudah terlihat jelas bahwa BISA JADI ADA PERASAAN TIDAK SUKA TETAPI TETAP BERUSAHA MELAKUKANNYA.

Begitu juga dalam kegiatan belajar, karena didunia ini segala sesuatu itu ada unsur pemaksaan.

Sesungguhnya berbohong orang yang mengatakan bahwa dia melakukan sesuatu dengan suka rela tanpa ada paksaan.

Sekarang kita menelaah lebih jauh jawab pertanyaan saya dengan jujur

JAWAB PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN JUJUR

Apakah kalian makan ketika kalian lapar ? Jika tidak lapar apakah kalian mau makan ?

Apakah kalian tidur ketika kalian mengantuk ?

Apakah kalian belajar ketika kalian ingin pintar ? jika ada cara lain agar kalian pintar apakah kalian tetap belajar ?

Apakah kalian memaksa diri agar memahami materi pelajaran ketika kalian ingin memahaminya ?

Apakah kalian memaksakan diri kuliah agar lulus sebagai sarjana ?

Apakah memaksakan diri belajar ketika akan ada ujian ?

Apakah kalian bekerja ketika kalian butuh uang ?

Apakah kalian Bekerja ketika kalian butuh uang untuk makan ?

Apakah kalian Bekerja ketika kalian butuh uang untuk membeli pakaian ?

Apakah kalian membersihkan pakaian kalian agar tidak memakai pakaian kotor ?

Apaka kalian beribadah kepada Tuhan kalian karena ingin masuk surganya ? jika tanpa beribadah kalian bisa masuk surga apakah kalian masih tetap akan beribadah ?

Apakah kalian beribadah dalam rangka bersyukur ? Jika ada cara lain untuk bersyukur selain ibadah apakah kalian akan tetap beribadah ?

Ketika kalian RINDU / KANGEN dengan kekasih kalian apakah kalian akan memaksakan diri untuk ketemu dengan nya ?

Ketika ada hal yang membuat kekasih kalian senang apakah kalian dengan senang hati melakukannya ? Ataukah dengan senang hati memaksakan diri agar bisa membahagiakan kekasih ?

Ketika kalian mencintai TUHAN kalian dan tahu apa yang disenanginya apakah kalian melaksanakannya dengan senang hati atau dengan senang hati memaksakan diri agar melakukan hal tersebut ?

Jika shalat bukan kewajiban apakah kalian akan melaksanakannya dan tidak akan pernah melakukannya ?

Jika puasa ramadhan buka kewajiban apakah kalian akan tetap melakukannya ?

Jika beribadah tidak bernilai pahala apakah kalian akan tetap dengan senang hati melakukannya ataukah karena mengharapkan pahala kalian kalian dengan senang hati memaksa diri melakukannya ?

Jika kebaktian tidak tidak membuat tuhan kalian senang apakah kalian dengan senang hati melakukannya ataukah hanya karena mengharapkan “BERKAT” Tuhan kalian sehingga dengan senang hati kalian memaksakan diri pada pagi minggu kalian ke gereja ?

Jadi sebenarnya semua hal yang kalian lakukan sebenarnya adalah karena sebuah alasan.

Alasan itu akan membuat kalian dengan senang hati memaksa diri kalian sendiri untuk melakukan hal tersebut.

Jika kalian mengatakan kapada diri kalian sendiri

Aku Harus Bangun Jam 04.00 Besok Pagi

Jika kita lihat kulitnya saja itu suka rela bukan karena itu tekad diri sendiri?

Tetapi ketika kita tinjau lebih jauh sebenarnya itu adalah sebuah pemaksaan diri sendiri bukankah seperti itu?

Jadi kepada teman – teman pesan saya

Ketika orang berbicara suatu hal yang masih belum dapat kalian pahami jangan katakan itu salah. Karena bisa jadi

ILMU KALIAN BELUM SATU LEVEL DENGAN ILMU YANG DIMILIKINYA

Motivasi dalam Belajar

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang/siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dihendaki dapat dicapai oleh siswa (Sardiman, A.M. 1992)

Pada kalimat diatas ada kata penggerak, Anda tau maksudnya apa ?

Penggerak berasal dari kata gerak karena mendapat imbuhan Prefik yaitu “ PE “ Sehingga kata penggerak berfungsi sebagai subjek yang artinya yang menggerakkan.

Sekarang kita gunakan kata penggerak dalam sebuah kalimat agar apa yang saya jelaskan lebih mengena ke otak anda.

Mesin uap adalah penggerak kapal uap

Maknanya adalah

Yang menggerakkan kapal uap adalah mesin uap

Yang membuat kapal uap bergerak adalah mesin uap

Yang memaksa kapal uap bergerak adalah mesin uap

Yang menjadikan kapal uap bergerak adalah mesin uap

Yang mengakibatkan kapal uap bergerak adalah mesin uap

Dari makna diatas kita dapat ada bahwa ada sesuatu yang memaksa.

Begitu juga halnya dengan motivasi, motivasi itulah yang membuat orang memaksa dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu sedangkan dia tidak merasa terpaksa.

Teman – teman

Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber. Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut motivasi adalah kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dan insentif.

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu

(a) kebutuhan, (Jika Tidak ada kebutuhan dia tidak akan melakukan sesuatu)

(b) dorongan ( Jika Tidak ada dorongan dia tidak akan memaksakan diri untuk melakukan Sesuatu )

(c) tujuan (Jika tidak ada tujuan dia tidak akan memaksakan diri untuk melakukan sesuatu)

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Moslow membagi kebutuhan menjadi lima tingkatan yakni a) kebutuhan fisiologis, b) kebutuhan akan rasa aman, c) kebutuhan sosial, d) kebutuhan akan penghargaan diri dan e) kebutuhan aktualisasi.

Dorongan, merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan.

Sedangkan tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku, dalam hal ini perilaku belajar. Kekuatan mental atau kekuatan motivasi belajar dapat diperkuat dan dikembangkan. Interaksi kekuatan mental dan pengaruh dari luar ditentukan oleh responden prakarsa pribadi pelaku.

Jadi kesimpulannya adalah

Setiap kita melakukan sesuatu kita pasti memiliki niat, niat itu akan membedakan apakah orang tersebut suka rela dalam artikata keinginan sendiri ataukah terpaksa karena dipaksa orang lain.

Akan tetapi dalam upaya melakukannya, mewujudkannya pasti ada unsur memaksakan diri.

Renungkanlah teman – teman jika kalian termasuk orang – orang yang berfikir dan berjiwa intelektual

Jika ada yang tidak setuju dengan pernyataan saya silahkan membuat karang tulisan tandingan yang bersifat ilmiah dan berbobot.

Jangan hanya mencemooh karena mencemooh bukan ciri – ciri kaum intelektual

Sekian

Resiyanto

Tulisan ini Untuk kelas B Pagi Semester IV Prodi MTK

STKIP Pontianak

Read More ..